Case Study

Sludge treatment

Sebuah Proyek yang SYMA tangani untuk pabrik di bandung yang memiliki flow 250 – 300m /jam karena di pabriktersebut hanya menggunakan Conventional Activated Sludge (CAS) dengan jumlah total dari padatan tersuspensiyang berupa material organik dan mineral, termasuk didalamnya adalah mikroorganisma (MLSS) mencapai 8000mg/l. problematika yang dihadapi adalah carry over hingga yang terjadi adalah TSS kadang mengalami kenaikan

Setelah kita pelajari dan hitung – hitung ulang langkah yang harus dilakukan adalah mengambil lumpurnya sebanyak 16 – 20 ton/hari (15%DS) Sludge, jadi Syma merekomendasikan bahwa dengan menggunakan mesin SCR302 sebanyak 2 Unit (4kepala) maka hasil nya akan optimal. Setelah 3 bulan dengan menggunakan 1 Unit (2 kepala) akhirnya nilai MLSS mencapai 5000mg/l tidak naik dan tidak turun lagi sehingga tidak terjadi carry over lagi, dan hasil akhirnya output air jauh lebih baik dibanding standar (Improve yang signifikan)

Sesuai dengan PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH

Untuk menghilangkan warna dari limbah, SYMA merekomendasikan untuk menggunakan Tertiary Treatment dengan memakai mesin DAF120 yang memiliki kapasitas 84-240m /h hasil warna setelah penggunaan DAF120 mencapai max 100 nilai tersebut jauh melebihi standart pemerintah bahkan COD atau Chemical Oxygen Demand mengalami improve mencapai 30 – 40 ppm dan TSS atau total padatan tersuspensinya mencapai 5 – 10 ppm sehingga penggunaan produk SCR302 dan DAF120 menghasilkan air yang bersih dan ramah lingkungan

Pemanfaatan luas tanah yang efisien, DAF hanya menggunakan 20% dari luasan area tangki klarifier konfensional, DAF mampu mengolah limbah dengan kapasitas yang sama Air keluaran lebih jernih karena terjadi pemisahan padatan dan cairan berdasarkan berat. Sebagian besar limbah padat di apungkan oleh gelembung udara mikro ke permukaan air dan dikeluarkan dari tangki DAF menggunakan mekanik yang dinamakan SCRAPPER.